Pasar Modal menyediakan fasilitas untuk menanam dana atau
mendapatkan modal untuk investasi jangka panjang. Alasan utama orang memilih meminjam
dana jangka panjang adalah untuk mengurangi resiko naiknya tingkat suku bunga
sebelum ia melunasi utang tersebut, Namun pengurangan resiko itu justru
menimbulkan beban biaya karena tingkat suku bunga jangka panjang kebanyakan
lebih tinggi dari tingkat bunga jangka pendek (Herman
Darmawi, Pasar Finansial dan
Lembaga-Lembaga Finansial, 2006)
Pelaku utama pasar modal adalah pemerintah dan perusahaan.
Pemerintah biasanya menerbitkan promes jangka panjang dan obligasi untuk
memperoleh dan pembangunan, mislanya jalan dan lain-lain fasilitas umum.
Perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan.
Pembeli
sekuritas yang terbesar adalah perorangan dan rumah tangga, seringkali orang
dan rumah tangga menyimpan dananya dalam berbagai financial dan kemudian
biasanya dana itulah yang dipergunakan untuk membeli instrument pasar modal
seperti obligasi dan saham melau=lui Bursa Efek Jakarta.
Pasar Modal bertindak
sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun insttitusa
pemerintah melalui perdagangan instrument dengan jangka panjang seperti
obligasi saham dan lainnya (Rusdin, 2008) Instrumen Pasar Modal: a) Saham, b) Obilgasi dan Obligasi Konversi,
c) Produk Derivatif ( Right Isssue, Waran, Kontrak Berjangka Indek Saham/KBIS,
Efek beragun asset), dan d) Reksa Dana.
Pasar modal
yang dalam dan luas mempermudah penggalangan dana, dengan cara menawarkan instrumen
dan saluran tambahan untuk penempatan dana bagi investor perorangan maupun
lembaga dengan tingkat pengembalian yang lebih menarik dari yang tersedia untuk
simpanan di bank. Di samping itu pula, pasar modal yang luas dan dalam
meningkatkan akses ke pembiayaan bagi perusahaan dan perorangan yang lebih
banyak, di mana persaingan juga membuat akses seperti itu lebih terjangkau.
Pasar uang yang maju juga mampu mengurangi volatilitas, distorsi dan risiko
dengan cara beroperasi dalam suasana yang transparan, kompetitif dan ditandai
dengan adanya kisaran produk dan layanan yang beraneka ragam, termasuk instrumen
derivatif yang memungkinkan pengelolaan risiko secara efektif.
Makin
tersedianya pendanaan dan lebih efisiennya alokasi modal untuk investasi sektor
swasta yang produktif memberikan manfaat bagi seluruh perekonomian, terutama
bagi Koperasi yang seringkali menghadapi keterbatasan pilihan pendanaan yang
efektif. Pertumbuhan volume kredit swasta dan kapitalisasi pasar modal sebagai
persen PDB telah konsisten dikaitkan dengan pertumbuhan pendapatan per kapita.
Oleh karena itu, berfungsinya sistem keuangan layanan lengkap secara efektif
sangatlah penting bagi pembangunan ekonomi dan kemakmuran masyarakat. (Membuka
Potensi Sumber Daya Keuangan Dalam Negeri Indonesia: Peran Lembaga Keuangan
Non-Bank The World Bank).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar