Kamis, 26 April 2012

KITA BISA BERBUAT SESUATU



BAHAYA PERUBAHAN IKLIM
Bayangkan kejadian ini : Kota-kota  tenggelam akibat naiknya permukaan laut, lahan yang dulunya adalah sawah yang subur kini telah tenggelam. Kondisi ini diperburuk dengan sulitnya mendapat makanan dan air tawar akibat kekeringan berkepanjangan, menggagalkan panen tanaman pangan.
Bahkan saat hujan datang, air akan turun dengan deras sekali, seringkali diiringi badai, menciptakan malapetaka banjir besar. Bantuan juga sulit diharapkan karena tidak ada negara yang lolos dari perubahan iklim, semuanya sibuk dengan urusan bencana di tempat masing-masing.

PENYEBAB IKLIM BERUBAH
Manusia penyebab semua ini!!! Pola konsumsi dan gaya hidup boros penggunaan energi berbahan bakar fosil, penggundulan serta kebakaran hutan, menyebabkan buangan CO2 ke atmosfer meningkat tajam.

EMISI KARBON DARI HUNIAN KITA
Tidak disangka ternyata rumah kita dan berbagai bangunan lainnya merupakan sumber emisi gas rumah kaca tidak bisa dianggap remeh.
Ini disebabkan konsumsi energi bangunan begitu besar terutama untuk aktifitas  operasional seperti penggunaan AC, penerangan, pemanas air atau peralatan berbasis listrik.
Cara temukan untuk menekan emisi gas rumah kaca ini adalah dengan meningkatkan efisiensi energi pada bangunan. Untuk dapat melakukan ini, yang diperlukan hanyalah informasi yang tepat dan perubahan perilaku kita.

KITA BISA BERBUAT SESUATU
Melalui cara-cara sederhana seperti pada halaman-halaman berikut ini, kita bisa merubah keadaan, Semakin banyak orang mau bertindak semakin besar harapan bumi ini untuk pulih dari kerusakan dan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi anak cucu kita.

1. Undanglah Angin Dan Cahaya
Ciptakan kenyamanan dalam rumah anda dengan membiarkan angin dan cahaya matahari masuk. Perbanyak atau perlebar bukaan dalam rumah baik berbentuk jendela maupun ventilasi. Biarkanlah udara dari luar mengalir ke dalam rumah, mengganti udara lama dan menyejukan ruangan.
Beri jalan kepada cahaya matahari untuk masuk dan menerangi bagian dalam rumah. Jika dirasa sinar matahari yang masuk membuat rumah menjadi panas, cegahlah dengan menggunakan jenis kaca atau kaca film yang dapat menahan sinar inframerah dan ultraviolet.
Dengan mengundang kedua elemen ini, anda dapat menurunkan pemakaian AC dan lampu, berarti hemat energi. Hemat energi berarti hemat pengeluaran karena penggunaan listrik anda berkurang.
Dinegara maju integrasi strategi pencahayaan alami pada gedung komersial mampu menurunkan biaya energi hingga 1/3, daerah tropis seperti di Indonesia memiliki cahaya alami melimpah karena matahari bersinar terus sepanjang tahun.

2. Pakai Peralatan Hemat Energi
Tanpa disadari banyak peralatan elektronik atau kebutuhan rumah tangga yang boros listrik, ada di rumah kita. Mulai dari mesin cuci, kulkas, AC, oven, pompa air, pemanas air, seterika listrik, TV, komputer sampaui tape atau home theater.
Periksalah apakah peralatan tersebut termasuk jenis yang hemat energi. Biasanya terdapat logo standar hemat energi seperti Energi Star atau baca kebutuhan konsumsi daya listriknya dan bandingkan dengan model terbaru.

3. Hindari Standby Mode
Ketika memadamkan televisi dengan menggunakan remote control, kita berpikir terputus sudah aliran listrik ke peralatan ini. Salah ! Mematikan dengan remote, berarti memposisikan televisi pada stanby atau sleep mode.
Pada posisi ini semua peralatan elektronik-televisi, tape atau komputer masih mengkonsumsi listrik, menyedot energi secara diam-diam.
Karena itu matikanlah peralatan elektronik dengan cara menekan tombol on-off atau jika tidak terlalu merepotkan cabut saja stop kontaknya.

4. Hijaukan Komputer Anda
Pada masa kini, komputer sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun tempat kerja. Tentu saja peralatan ini menyedot listrik, namun melalui beberapa tindakan sederhana berikut pemakaian energi bisa menjadi lebih efisisen :
  • matikan komputer dan monitor jika sudah tidak digunakan atau ditinggal cukup lama.
  • matikan monitor dan atur komputer pada posisi sleep atau hibernate jika ditinggal sebentar.
  • hindari penggunaan screensaver karena mengkonsumsi banyak energi
  • pertimbangkan memakai laptop daripada desktop karena lebih hemat listrik
  • pertimbangkan menggunakan layar LCD dari pada monitor biasa karena hemat listrik

5. Bebas dari Stirofoam
Hidup memang lebih mudah dengan adanya stirofoam. Kita bisa gunakan untuk membungkus barang yang akan dibawa atau dikirim sehingga lebih tahan terhadap benturan.
Kita juga bisa pakai sebagai kemasan makan pada gelas minum yang bisa menahan panas, praktis dan murah. Tapi coba bayangkan, stirofoam bekas kita pakai tersebut tetap akan ada sampai ribuan tahun. Bahan ini memang termasuk jenis sulit sekali untuk dapat terurai di tanah.
Belum lagi disinyalir stirofoam ternyata mengandung zat styrene yang berbahaya bagi kesehatan. Lebih bijaksana jika kita mulai berhenti menggunakan barang ini. Toh, hidup juga tidak akan terlalu sulit tanpa adanya stirofoam.

6.Kurangi Plastik
Banyak diantara kita yang kecanduan kantung plastik atau kresek. Belanja dimana pun dengan barang besar atau kecil, banyak atau sedikit, selalu dimasukkan ke dalam kantung plastik.
Harap diketahui kantung plastik ini sebenarnya terbuat dari minyak bumi dan gas alam, penyebab emisi gas rumah kaca.
Selain itu kantung plastik juga suit diuraikan, sehingga sampahnya berserakan dimana-mana hingga ratusan tahun.

7. Hindari Bahan Beracun
Tanpa terasa, hidup kita saat ini telah berdampingan dengan bahan-bahan beracun. Beberapa diantaranya merupakan bahan yang digunakan sehari-hari baik di kamar mandi, kamar tidur, ruang keluarga, dapur maupun di halaman rumah. Bahkan tanpa disadari kitapun sering mengkonsumsi bahan makanan mengandung racun berbahaya.

8.Terapkan 3R
3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Berbagai barang yang digunakan sehari-hari, kebanyakan berasal dari proses pembuatan yang menghasilkan gas CO2. Mengurangi pembelian barang sekali pakai atau menggunakan suatu barang berulang-ulang sebelum dibuang akan memberikan sumbangan dalam mengurangi perubahan iklim. Ada tiga prinsip bisa diterapkan yaitu Reduce (kurang), Reuse (gunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).
Kurangi penggunaan kantung plastik atau kemasan seperti botol atau bungkus plastik maupun barang-barang sekali pakai.
Gunakan kembali kaleng bekas tempat susu atau makanan untuk pot tanaman, manfaatkan kedua sisi kertas sebelun dibuang, pakai baterai yang bisa diisi ulang, sumbangkan pakaian atau komputer beks agar dapat dimanfaatkan kembali oleh orag lain.
Daur ulang sampah dapur dan sisa makanan menjadi pupuk kompos.

9.Mari Meng-kompos
Tumpukan sampah memenuhi perkotaan, menimbulkan bau tak sedap dan pemandangan tidak mengenakan adalah sesuatu hal yang tidak perlu terjadi. Sebenarnya sampah dapat dikurangi sejak dari rumah.
Sebagian besar sampah rumah tangga adalah sampah organik atau basah, dihasilkan dari dapur seperti sisa-sisa makanan. Sampah ini dapat diurai menjadi kompos, berguna sebagai pupuk tanaman. Mengubah kebiasaan, hanya itu yang perlu dilakukan! Sediakan dua macam tempat sampah, satu untuk organik sedangkan yang lain untuk non organik.

10. Hematlah Air
Sayangilah air karena kini air bersih tidak melimpah seperti dulu lagi. Sumber-sumber air semakin berkurang, sementara kebutuhan meningkat terus.
Menyusutnya hutan atau ruang terbuka hijau sebagai tempat resapan air, tercemarnya sungai-sungai ditambah suhu udara yang makin panas membuat air bersih kian susah didapat.
Maka jangan buang air sia-sia berhematlah dengan cara :
  • Stop kebocoran pada kran, pipa dan kloset
  • Tutup kran pada saat gosok gigi, bercukur atau mencuci piring
  • Pilih mandi dengan pancuran dari pada berendam
  • Isi penuh mesin cuci sebelum dinyalakan
  • Gunakan kloset efisien air
Hanya dengan meningkatkan 10% efisiensi penggunaan air di seluruh dunia, kita akan dapat menghemat air yang cukup untuk memasok semua air keperluan hunian di seluruh kawasan dunia. (Sandra Postel-World Watch Institute)
 ThinkGreen2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar