BAHAYA PERUBAHAN IKLIM
Bayangkan kejadian ini : Kota-kota
tenggelam akibat naiknya permukaan laut, lahan yang dulunya adalah sawah yang
subur kini telah tenggelam. Kondisi ini diperburuk dengan sulitnya
mendapat makanan dan air tawar akibat kekeringan berkepanjangan, menggagalkan
panen tanaman pangan.
Bahkan saat hujan datang, air akan turun dengan deras
sekali, seringkali diiringi badai, menciptakan malapetaka banjir besar.
Bantuan juga sulit diharapkan karena tidak ada negara yang lolos dari
perubahan iklim, semuanya sibuk dengan urusan bencana di tempat
masing-masing.
PENYEBAB IKLIM BERUBAH
Manusia
penyebab semua ini!!! Pola konsumsi dan gaya hidup boros penggunaan energi
berbahan bakar fosil, penggundulan serta kebakaran hutan, menyebabkan buangan
CO2 ke atmosfer meningkat tajam.
EMISI KARBON DARI HUNIAN KITA
Tidak disangka ternyata rumah kita dan berbagai bangunan
lainnya merupakan sumber emisi gas rumah kaca tidak bisa dianggap remeh.
Ini disebabkan konsumsi energi bangunan begitu besar
terutama untuk aktifitas operasional seperti penggunaan AC, penerangan,
pemanas air atau peralatan berbasis listrik.
Cara temukan untuk menekan emisi gas rumah kaca ini adalah
dengan meningkatkan efisiensi energi pada bangunan. Untuk dapat melakukan
ini, yang diperlukan hanyalah informasi yang tepat dan perubahan perilaku
kita.
KITA BISA BERBUAT SESUATU
Melalui cara-cara sederhana seperti pada halaman-halaman
berikut ini, kita bisa merubah keadaan, Semakin banyak orang mau bertindak
semakin besar harapan bumi ini untuk pulih dari kerusakan dan menjadi tempat
tinggal yang nyaman bagi anak cucu kita.
1. Undanglah Angin Dan Cahaya
Ciptakan kenyamanan dalam rumah anda dengan membiarkan
angin dan cahaya matahari masuk. Perbanyak atau perlebar bukaan dalam rumah
baik berbentuk jendela maupun ventilasi. Biarkanlah udara dari luar mengalir
ke dalam rumah, mengganti udara lama dan menyejukan ruangan.
Beri jalan kepada cahaya matahari untuk masuk dan
menerangi bagian dalam rumah. Jika dirasa sinar matahari yang masuk membuat
rumah menjadi panas, cegahlah dengan menggunakan jenis kaca atau kaca film
yang dapat menahan sinar inframerah dan ultraviolet.
Dengan mengundang kedua elemen ini, anda dapat menurunkan
pemakaian AC dan lampu, berarti hemat energi. Hemat energi berarti hemat
pengeluaran karena penggunaan listrik anda berkurang.
Dinegara maju integrasi strategi pencahayaan alami pada
gedung komersial mampu menurunkan biaya energi hingga 1/3, daerah tropis
seperti di Indonesia memiliki cahaya alami melimpah karena matahari bersinar
terus sepanjang tahun.
2. Pakai Peralatan Hemat Energi
Tanpa disadari banyak peralatan elektronik atau kebutuhan
rumah tangga yang boros listrik, ada di rumah kita. Mulai dari mesin cuci, kulkas,
AC, oven, pompa air, pemanas air, seterika listrik, TV, komputer sampaui tape
atau home theater.
Periksalah apakah peralatan tersebut termasuk jenis yang
hemat energi. Biasanya terdapat logo standar hemat energi seperti Energi Star
atau baca kebutuhan konsumsi daya listriknya dan bandingkan dengan model
terbaru.
3. Hindari Standby Mode
Ketika memadamkan televisi dengan menggunakan remote
control, kita berpikir terputus sudah aliran listrik ke peralatan ini. Salah
! Mematikan dengan remote, berarti memposisikan televisi pada stanby atau sleep
mode.
Pada posisi ini semua peralatan elektronik-televisi, tape
atau komputer masih mengkonsumsi listrik, menyedot energi secara diam-diam.
Karena itu matikanlah peralatan elektronik dengan cara
menekan tombol on-off atau jika tidak terlalu merepotkan cabut saja stop
kontaknya.
4. Hijaukan Komputer Anda
Pada masa kini, komputer sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun tempat kerja. Tentu saja peralatan
ini menyedot listrik, namun melalui beberapa tindakan sederhana berikut
pemakaian energi bisa menjadi lebih efisisen :
5. Bebas dari Stirofoam
Hidup memang lebih mudah dengan adanya stirofoam. Kita
bisa gunakan untuk membungkus barang yang akan dibawa atau dikirim sehingga
lebih tahan terhadap benturan.
Kita juga bisa pakai sebagai kemasan makan pada gelas minum
yang bisa menahan panas, praktis dan murah. Tapi coba bayangkan, stirofoam
bekas kita pakai tersebut tetap akan ada sampai ribuan tahun. Bahan ini
memang termasuk jenis sulit sekali untuk dapat terurai di tanah.
Belum lagi disinyalir stirofoam ternyata mengandung zat
styrene yang berbahaya bagi kesehatan. Lebih bijaksana jika kita mulai
berhenti menggunakan barang ini. Toh, hidup juga tidak akan terlalu sulit
tanpa adanya stirofoam.
6.Kurangi Plastik
Banyak diantara kita yang kecanduan kantung plastik atau
kresek. Belanja dimana pun dengan barang besar atau kecil, banyak atau
sedikit, selalu dimasukkan ke dalam kantung plastik.
Harap diketahui kantung plastik ini sebenarnya terbuat
dari minyak bumi dan gas alam, penyebab emisi gas rumah kaca.
Selain itu kantung plastik juga suit diuraikan, sehingga
sampahnya berserakan dimana-mana hingga ratusan tahun.
7. Hindari Bahan Beracun
Tanpa terasa, hidup kita saat ini telah berdampingan
dengan bahan-bahan beracun. Beberapa diantaranya merupakan bahan yang
digunakan sehari-hari baik di kamar mandi, kamar tidur, ruang keluarga, dapur
maupun di halaman rumah. Bahkan tanpa disadari kitapun sering mengkonsumsi
bahan makanan mengandung racun berbahaya.
8.Terapkan 3R
3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Berbagai barang yang digunakan sehari-hari, kebanyakan
berasal dari proses pembuatan yang menghasilkan gas CO2. Mengurangi pembelian
barang sekali pakai atau menggunakan suatu barang berulang-ulang sebelum
dibuang akan memberikan sumbangan dalam mengurangi perubahan iklim. Ada tiga
prinsip bisa diterapkan yaitu Reduce (kurang), Reuse (gunakan kembali) dan
Recycle (daur ulang).
Kurangi penggunaan kantung plastik atau kemasan seperti
botol atau bungkus plastik maupun barang-barang sekali pakai.
Gunakan kembali kaleng bekas tempat susu atau makanan
untuk pot tanaman, manfaatkan kedua sisi kertas sebelun dibuang, pakai
baterai yang bisa diisi ulang, sumbangkan pakaian atau komputer beks agar
dapat dimanfaatkan kembali oleh orag lain.
Daur ulang sampah dapur dan sisa makanan menjadi pupuk
kompos.
9.Mari Meng-kompos
Tumpukan sampah memenuhi perkotaan, menimbulkan bau tak
sedap dan pemandangan tidak mengenakan adalah sesuatu hal yang tidak perlu
terjadi. Sebenarnya sampah dapat dikurangi sejak dari rumah.
Sebagian besar sampah rumah tangga adalah sampah organik
atau basah, dihasilkan dari dapur seperti sisa-sisa makanan. Sampah ini dapat
diurai menjadi kompos, berguna sebagai pupuk tanaman. Mengubah kebiasaan,
hanya itu yang perlu dilakukan! Sediakan dua macam tempat sampah, satu untuk
organik sedangkan yang lain untuk non organik.
10. Hematlah Air
Sayangilah air karena kini air bersih tidak melimpah
seperti dulu lagi. Sumber-sumber air semakin berkurang, sementara kebutuhan
meningkat terus.
Menyusutnya hutan atau ruang terbuka hijau sebagai tempat
resapan air, tercemarnya sungai-sungai ditambah suhu udara yang makin panas
membuat air bersih kian susah didapat.
Maka jangan buang air sia-sia berhematlah dengan cara :
Hanya dengan meningkatkan 10% efisiensi penggunaan air di
seluruh dunia, kita akan dapat menghemat air yang cukup untuk memasok semua
air keperluan hunian di seluruh kawasan dunia. (Sandra Postel-World Watch
Institute)
ThinkGreen2012
|
Kamis, 26 April 2012
KITA BISA BERBUAT SESUATU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar